Kamis, 28 Maret 2013

WONDERFUL {FANFICTION} [Part 2]


Posted by Nagano



Title :Wonderful
Author: Nagano
Length : Continue, Series
Genre : Romance
Rating : PG 15
Main cast : Han Hyo Ri  (as YOU) , Kwon Jiyong (BIGBANG)
Support cast : Chaerin Lee (2ne1), Gong Minzy (2ne1), Seungri (BIGBANG)


Jiyong POV


“Hyori….”

Aku menengok ke segala arah dan tidak kutemukan Hyori dibelakangku. Kemana dia? Aisssh. Apa aku meninggalkannya disana? 

Akhirnya aku kembali lagi ke jalan setapak yang kulewati tadi. Aku melihatnya dari kejauhan. Kulihat ia pun tampak sedang mencariku juga. Sengaja aku membiarkannya dan mengikutinya dari belakang. Saat aku sudah dekat dengannya aku meraih tangannya pelan. Ia kaget dan menoleh kearah belakang. Kenapa dengannya? Tatapannya seperti ketakutan.

Beberapa detik setelah itu, kakinya lemas dan ia terduduk di rumput dengan aku masih memegang tangannya. Aku dan dia masih terdiam karena kaget. Aku mendengarnya terisak. Tanpa pikir panjang langsung saja aku berjongkok dan memeluk untuk menenangkannya. Aku tidak tau kalau leluconku akan mengagetkannya sampai seperti ini.

“Gwaenchana. Aku disini.” Kataku menghiburnya.

“Kenapa hiks.. kau… bisa…hiks… menghilang dan muncul begitu saja? hiks… kau ini hantu ya?..hiks” katanya merengek seperti anak kecil yang kurasakan sedang menggenggam bajuku erat. Sebegitu takut kah dia? 

“Hei anak kecil! Salah sendiri kau tidak mengikutiku, malah bermain dengan kunang-kunang. Hahaha,” 
Setelah ia tenang, aku mengajaknya untuk melihat kota Seoul dari atas bukit ini. Benar saja, Ia sangat kagum. Ia bertanya padaku, apa aku yang menemukan tempat misterius ini? dan aku membenarkannya. Hyori terus saja bergumam dan bertanya ini itu padaku. Obrolan kami pun diakhiri dengan inisiatif Hyori untuk menamai tempat ini sebagai bukit kunang-kunang.  Aku memperhatikan setiap saat ia bicara dengan gayanya yang lucu. Sedikit banyak aku sekarang memahaminya gaya bicaranya. Ketika tertawa ia akan menutup mulutnya dengan tangan terkepal seperti sedang batuk dan menunjuk-nunjuk seperti guru yang sedang mengajar ketika ia sedang berbicara panjang lebar. Hahaha. Hyori tidak taukah kau aku sangat tertarik padamu.


Hyori POV
Tidak terasa sudah satu bulan sejak Jiyong  mengajakku ke bukit kunang-kunang. Sebulan terakhir ini hubunganku dengan Jiyong menjadi bisa dibilang lumayan dekat.Aku dan Jiyong tidak berperang lagi, kami sudah damai walaupun tak ada satu pun dari kami yang mengucapkan kata damai. Perasaan benciku pada Jiyong sekarang semakin berkurang. Aku semakin akur dengannya dari hari ke hari. Aku senang dengan perubahan sikapnya, mungkin karena aku sudah tidak pernah melihat lagi wanita yang selalu keluar masuk kelas hanya untuk mencarinya. Walaupun dia tetap berteman dengan genk playboynya itu. Tidak jarang aku belajar bersama dikelas dengannya. Mungkin kini rasa persaingan diantara kami..Ani, rasa persaingan yang kurasakan dengannya sudah tidak ada. Setelah semakin mengenal dia, aku merasa dia tidak sebrengsek seperti yang kubayangkan.

“Hyori!” panggil seseorang yang kulihat sedang berlari kearahku.

“Wae Chaerin-ah?”

“Aku dengan Minzy ingin main kerumahmu pulang sekolah nanti. Kau bisa tidak?”

Aku menimbang-nimbang. Memang sih aku tidak ada jadwal les sekarang. Tapi aku harus ke perpustakaan. Emh..Sebaiknya aku menemani mereka saja. Karena kupikir jarang sekali kita bertiga bisa kumpul bareng.

“Oke.”

“Yasudah aku ingin mengerjakan tugas, ada yang belum sempat kuselesaikan.”

“Tumben sekali kau lupa mengerjakan tugas. YA! Kau yang selalu menceramahiku jika aku tidak mengerjakan tugas atau menyontek tetapi kau sendiri yang melakukan kesalahan itu.” Celotehku yang mungkin tidak didengarkannya karena Ia sudah berlari meninggalakanku yang sedang membaca buku di lorong kelas.

“Emmhh..kau murid kelas ini kan? Apa kenal dengan Jiyong?” Tanya seseorang yang sudah berdiri didepanku.

Aku tidak bisa berbuat apapun saat aku mendongakan kepala untuk melihat siapa orang dibalik suara itu dan kutemukan sesosok cowok yang selama ini hanya kulihat dikejauhan.

“N… N… Ne. D..D.. Dia ad..dd…da..”

“Ya Seungri-ya. ada apa mencariku?” tiba-tiba kudengar suara Jiyong yang sudah berada disampingku.

“Ani..hanya ingin mengundangmu lusa malam. Aku mengadakan party dirumah.”

Ah kenapa aku terus berada disini mendengarkan pembicaraan mereka. Aku sebaiknya pergi.Ketika aku ingin membalikan badanku, kurasakan sesuatu  menahanku. Kulihat kearah bahu kananku, disanalah tangan Jiyong sudah berada.

“Apa aku boleh mengajak yeoja ini?” Tanya dia santai.
 
“Apa kau yang bernama Hyori?” Tanya Seungri kepadaku. Aku hanya mengangguk malu.

“Kau tau namaku darimana?”

“Ahh.. Jiyong selalu…………AAAAA! Appo!” teriak Seungri sebelum menyelesaikan kalimatnya karena
Jiyong menjitak kepalanya.

“YA!”

Aku melepaskan rangkulan tangan Jiyong dan masuk kekelas. Ketika hendak meninggalkan mereka berdua tangan Jiyong meraih tanganku.

“Eodie?” tanyanya.Aissh, memang siapa dia mau tau saja urusanku.

“Aku sibuk. Jangan coba-coba menggangguku,”

“Apa pulang sekolah nanti kau juga akan sibuk?”

“YA. Molla! Kenapa kau sangat ingin tahu urusanku sih?” Bentakku mencoba melepaskan tangannya.

“Jawab dulu kau sibuk tidak?” tangannya masih menggenggam tanganku.

“Ne, sahabatku ingin main kerumah.Wae?Wae?WAE?”

“Sahabatmu yang bernama Chaerin itu ya?”

Aku dan Jiyong sama-sama menoleh.Ternyata aku melupakan Seungri yang masih berdiri di tempatnya. Emmh..Tapi kenapa dia tau Chaerin?

“Chaerin itu temanku saat di junior high school.” Katanya bangga

“M..M..MWO? Jangan bilang Chaerin adalah……….. Cinta monyetmu waktu itu?” Tanya Hyori ragu.

Dia tersenyum, “Aku selalu berharap akan mendapatkan kesempatan itu lagi.”

TES.

Kurasakan mataku mulai memanas, aku hanya menggigit bibirku kuat-kuat hanya agar air mataku tidak tumpah. Bibirku bergetar disusul dengan gejolak air bening di pelupuk mataku.Tidak. Aku tidak boleh menangis di depan Jiyong apalagi Seungri. Aku pun memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua. Tanpa salam dan tanpa berlari. Aku tidak ingin mereka mengetahuiku menangis.

Kau keterlaluan Hyori.masa lalu sahabatmu sendiri saja kau tidak tau. Sahabat macam apa kau sampai-sampai menyukai mantan namjachingu dari sahabatmu sendiri. Aku berjalan terus berjalan entah kemana kaki ini akan menuntunku. Tapi yang pasti aku ingin sendiri sekarang. Dan disini aku sekarang, di bukit kunang-kunang yang sering aku datangi bersama… Kwon Jiyong. Dulu saat pertama kali datang kesini, aku beranggapan bahwa tempat ini menyeramkan. Jika dilihat dari gerbang dengan tulisan ‘Dilarang melewati batas gerbang’ tempat ini terlihat menyeramkan. Apalagi ditambah dengan traumaku waktu Jiyong menghilang. Tapi Aku tidak tau kemana lagi, jadi aku ke bukit ini

Aku duduk dibawah salah satu pohon disana dan menelungkupkan mukaku kedalam kedua kakiku dengan posisi duduk. Akhirnya aku bisa mengeluarkan semua tangisku saat aku sudah tidak sanggup menahannya lagi.Aku menangis sejadi-jadinya disana.Ini masalah sepele tetapi aku tidak bisa menganggap ini sepele. Ini memalukan. Kenapa? Kenapa kau tidak jujur saja padaku Chaerin? Kalau Seungri adalah mantan namjachingumu dulu. Memang saat Junior high school dulu aku pindah ke Busan selama 2,5 tahun. Dan ketika pindah lagi kesini aku tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Ternyata…

“Chaerin-ah..hiks..hiks..Minzy-ah.. Hiks.. Hiks..Hiks mianhae.Mianhada.”
Aku membuka mataku.Ahh aku tertidur rupanya. Tapi… Kenapa aku dalam posisi seperti ini? Siapa yang ada disampingku sekarang?


Author POV

Hyori membuka matanya dan mendapati dirinya sekarang sudah bersandar di bahu Jiyong.Dan tangannya menggenggam tangan Jiyong erat.Atau tangan Jiyong yang mengenggam tangan Hyori. (?.?) Hyori ingin bangun tapi Ia terlalu malu dan gengsi, karena dalam posisi seperti ini. Jadi Ia memutuskan untuk diam berpura-pura belum bangun.

“Apa kau masih berfikir kalau aku ini brengsek Hyori? Aku sudah mencoba untuk tidak berhubungan dengan wanita lagi sekarang. Dan kuharap keputusanku itu tidak sia-sia. Kau tahu Hyori, yang menyebabkan aku seperti ini, menjadi seorang playboy. Sebelum aku tinggal di Amerika, aku pernah tinggal di Jepang dan disanalah aku menemukannya namanya….. haaaaaahh Kiko.” Jiyong diam sebentar dan mengeratkan genggaman di tangan Hyori. Jiyong belum menyadari kalau Hyori sudah terbangun.

“Dulu aku sangat mencintainya.Teramat sangat mencintainya.”

“Aku tidak tau kenapa dadaku terasa sesak dan mataku ingin mengeluarkan bening airmata itu lagi. Aku menahan agar airmataku tidak keluar dengan menggenggam tangan Jiyong sangat erat hingga aku merasakan sela-sela jariku yang sakit karena genggamanku itu,” batin Hyori

Jiyong tersentak. Ia ingin melihat kearah Hyori, tetapi Hyori menundukan sedikit kepalanya seakan mengisyaratkan kalau ia tidak ingin dilihat sekarang. Jiyong pun menyenderkan badanya kepohon lagi dengan Hyori masih bersender di bahu Jiyong.

“Karena terlalu mencintainya aku selalu tidak berani mengatakan perasaanku padanya. Sampai akhirnya ia berpacaran dengan sahabatku sendiri yaitu Akanishi Jin. Aku tidak menyalahkan siapa pun.Dan aku juga tidak bisa menyakiti kedua orang itu. Jadi aku hanya bisa melampiaskannya ke wanita-wanita lain.” Lanjut Jiyong bercerita.

 Ini memang salahku. Pertama, ternyata aku tidak mengetahui kalau Seungri adalah ex-boyfriend dari sahabatku. Kedua, aku telah jahat dengan Jiyong karena harus menyadari kalau aku sekarang……….mungkin mencintainya ketika ia tahu kalau aku menyukai Seungri. Ketiga, jika aku mengatakan itu pada Jiyong, Jiyong akan terlihat seperti pelampiasanku saja. Rumit memang, lagipula sekarang aku tahu kalau Jiyong mencintai Kiko. Mungkin ini karma untukku karena sudah berpura-pura tidak tertarik dengan Jiyong dan menyibukkan pikiran terhadap Seungri. Ahh molla~ aku tidak tau sejak kapan perasaan ini datang. Eoteokhae? Aku harus bagaimana sekarang? 

“Sepertinya aku sadar akan satu hal. Babo! Aku seharusnya jujur pada perasaanku sendiri.Sekarang aku sadar ternyata bukan dia yang ada di hatiku.Dia hanya ada di dalam pikiranku. Hiks.. Babo! Dan mungkin aku sudah terlambat. Karena namja yang dihatiku itu sudah memiliki wanita yang masih sangat ia cintai dihatinya. Hiks..Kenapa baru sekarang aku menyadarinya?” tutur Hyori dengan air mata yang terus berlinang.

Hening.

Disaat seperti itu, Hyori memikirkan namja yang selalu membuatnya kesal, tapi tanpa sadar ia menyukai itu. Namja yang selalu berbuat baik padanya tetapi selalu mengucapkan kata-kata kasar padanya.Namja yang mengajaknya ke bukit kunang-kunang. Namja yang ia anggap selama ini adalah saingannya. Ya, sekarang Hyori sudah mengakui dari satu hal yang ia sadari bahwa ia mencintai Kwon Jiyong.

“Jangan mengatai dirimu bodoh hanya karena Seungri. Aku tahu namja yang ada dihatimu sekarang itu Seungri. Aku akan mengalah padanya Hyo Ri.”

Hyori bangun dan menatap Jiyong dalam, “Apa maksud kalimat terakhirmu itu Ji? Aku kan sudah bilang tadi. Aku sadar ternyata bukan Seungri yang ada di hatiku.Seungri hanya ada di dalam pikiranku,” kata Hyori kesal.

Jiyong membalas tatapannya dengan tatapan bingung, “Lalu tadi siapa yang kau sebut namja dihatimu itu yang  sudah memiliki wanita yang masih sangat namja itu cintai dihatinya?”

Hyori pun berdiri karena kesal, “MOLLA! Capek berbicara denganmu.Aku masih tidak percaya namja babo sepertimu yang sudah merebut prestasiku dikelas.”

Hyori pun berjalan meninggalkan Jiyong yang menyadari sesuatu dan tersenyum sekilas.

“Semoga saja instingku ini benar kalau namja beruntung itu aku Hyori,” gumam Jiyong pelan.


Hyori’s POV

Aku meniggalkan Jiyong di bukit itu, entah kemana dia sekarang. sepertinya dia tidak mengejarku. Atau dia masih di bukit itu? Ahh tidak tau lah. Aku menghentikan langkahku. Harus kemana aku sekarang? tidak mungkin aku pulang kerumah. Tasku pun masih tertinggal di kelas. Dan perutkuuuuuuu……..

Ting! Tong!

“Seperti itu ceritanya,” kataku mengakhirinya.

 Aku sengaja tidak pulang kerumah sekarang karena aku tahu pasti Minzy dan Chaerin akan menginap dirumahku. Aku sudah bilang pada eommaku karena aku akan menginap dirumah Park Bom. Aku terlalu malu untuk berhadapan dengan Minzy apalagi Chaerin. 

Park Bom adalah teman sekelas Seungri. Ia yang membantuku mencari tahu semua tentang Seungri. Dan Ia juga yang selalu sabar mendengarkan curhatanku tentang Seungri. Tidak seperti eomma ke 2 dan ke 3 ku.  Dikelas Ia sering dipanggil Ice Princess. Bom memang cantik dan sangat amat dingin jika ia berada didekat seseorang yang belum dia kenal. Semacam penyakit Unsosial gitulah. Hahahaha (mana ada)

“Kau dengan Jiyong… berdua dibukit dengan tanganmu yang menggenggam tangannya?” Tanya Bom kaget.

“Aissh.. sudah kukatakan aku tidak tau kenapa keadaanku jadi seperti itu. Lagipula aku kan engga sengaja ketiduran.” Bantahku dengan wajah cemberut yang dibuat aegyo.

“Yayayaya! Lalu sekarang kau telah menyukainya dan tidak menyukai Seungri?” Tanya Bom to the point.

“MOLLAAAA~~ Jika mengingat-ingat perbuatan jahatnya padaku aku ingin mengelak kalau aku suka dengannya. Tapi ketika Ia mengatakan bahwa Ia teramat sangat cinta dengan Kikonya itu.. ige (menunjuk daerah hati) neomuuuuuu appo! Kau tahu, sakitnya lebih sakit ketika aku mendengar kalau Seungri adalah mantan Chaerin,” jelasku.

“Sebenarnya aku juga merasakannya. Ketika kau bercerita tentang Seungri padaku, kau selalu mengaitkannya dengan Jiyong. Entah itu keadaan saat kau kesal padanya ataupun saat kau sedang akur dengannya……”

Flashback

“Bom-ah. Apa Seungri mendapat nilai bagus saat ulangan kemarin?” Tanya Hyori.

“Emmhh.. Not bad. Setidaknya Ia sudah berusaha.”

“Syukurlah. Aku harap jika Ia sudah menjadi juara kelas, sikapnya tidak berubah seperti Jiyong. Dia itu sangat dingin dan sombong. Aku jadi ingat saat dia dapat 100 di ulangan Bahasa Inggris dan aku hanya mendapat 90. Ketika itu aku memberinya ucapan selamat. Tapi dia hanya bilang ‘kenapa harus mengucapkan kata selamat sih? Ini bukanlah nilai 100-ku yang pertama kalinya. Sebelumnya juga aku sering mendapatkan nilai 100’ ” kata Hyori sambil menirukan gaya sombong Jiyong saat mengatakannya.

Flashback end.

“Kau tahu. Terkadang hati kita akan selalu memilih orang yang lebih dekat dengan kita. Aku tebak ketika kau tau kalau Seungri adalah mantan Chaerin, lalu apa kau akan memilih Seungri yang belum pasti mengenalmu?”

Aku menggeleng.

“Dan sekarang jujur. Apa yang kau rasakan ketika melihat Seungri ataupun Jiyong.”

“Ketika melihat Seungri aku seperti seorang fans yang bertemu dengan idol starnya. Aku senang, ketika dia menyebutkan namaku. Seperti…. Perasaan bangga. Dan ketika aku berhadapan dengan Jiyong, dia seperti seorang teman yang menyebalkan tapi selalu…. Tidak tau kenapa aku merasa ia selalu mengerti aku,”  jawabku murung.

“Lalu? Hehehe.. kau tidak jelaskan pun aku sudah mengerti sekarang. Tunggu apalagi?”

“Aku tidak mau seperti ini Bommie. Dia itu sudah punya gadis lain dihatinya. Dan jika aku menyatakan itu padanya, aku seperti sedang memanfaatkan dia untuk menjadi pelampiasanku.”

“Pelampiasan apa?”

“Sakit hatiku terhadap Seungri.”

Bom tersenyum.

“Sakit hatimu pada Seungri itu hanya kecemburuan seorang fans pada idolanya. Just idol star, not a boy.”

“Sudah ah aku ingin tidur. Apa besok aku perlu izin? Aku masih tidak mau menemui Chaerin, Minzy, apalagi
Jiyong.” Aku menarik selimut yang baru terpasang setengah.

“Terserah kau sajalah. Hei setidaknya kau berbaikan dulu dengan Chaerin. Karena dia yang bisa menghilangkan sikap plin planmu itu. Tapi menurutku masalah ini harus kau selesaikan, masa kau mau terus-terusan tidak ingin bertemu dengan sahabatmu, nanti aku yang repot.”

“ZZZZZzzzzzzz”
Bom hanya menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuanku. Aku menutup sebagian wajahku dengan selimut dan masih berpikir, “Aku… apa benar telah menyukai Jiyong?” batinku

I look for you, oh-eh-oh, below that moonlight that lights me up
I look for you oh-eh-oh-oh-oh I don’t know where the end is but hey
Tonight tonight tonight tonight
I still don’t understand love, pitifully alone once again, tonight



TO BE CONTINUE


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ciee naga buat FF juga :3
Ditunggu novel nya sama buat dong FF GD kw nya wkwkwk

Posting Komentar