Posted by
Nagano
Title : Wonderful
Author : Nagano
Length : Continue, Series
Genre : Romance
Rating : *apa
ajadeh yang jelas bukan NC ._.*
Main cast : Han Hyo Ri, Kwon
Jiyong (BIGBANG)
Support cast : Chaerin Lee (2ne1), Gong Minzy
(2ne1), Seungri (BIGBANG), Seunghyun
(BIGBANG), Daesung (BIGBANG)
Author POV
Jiyong
tampak sedang bekumpul dengan teman-temannya di kelas Seungri. Terlihat,
Seungri sedang mengerjakan tugas kelompok melukisnya dengan seorang wanita. Wanita
itu adalah Park Bom. Seseorang yang mendapat julukan ice princess dikelas
Seungri. Kebetulan mereka sedang berkumpul, Jiyong pun memulai pambahasan
tentang pesta Seungri nanti malam.
“Bagaimana?
Sudah siap semua?” tanyanya pada Seungri.
“Sudah
dong. Tema yang ku ambil itu Club Party. Jadi kalian tidak usah memakai jas
atau Blazer saat datang nanti malam. Hahahha. Aku ingin kalian nyaman di
party-ku ini.”
“Bagus.
Aku sangat benci pesta-pesta resmi,” Seunghyun menyahuti.
“Emmhh…
sebenernya aku ingin minta tolong,” Sambung Jiyong.
Jiyong
pun menceritakan kejadian semalam dengan Hyori. ia menceritakan tentang
permintaan Hyori itu. Karena menurut Daesung ini adalah kesempatannya untuk melakukan
pendekatan dengan Minzy. Ia pun langsung menyanggupi permintaan tolong Jiyong.
“Yasudah.
Aku bisa menjadi pasangannya Minzy,” Sahut Daesung antusias yang disambut
lirikan curiga dari teman-temannya.
“Sip.
Lalu Chaerin? Emmh, gimana kalau denganmu Hyun?” Tawar Jiyong pada Seunghyun.
Seketika
Seungri tersentak, begitupun wanita yang sedang asik menggambar disamping
Seungri. Seunghyun melihat sekilas ke arah Bom, “Baiklah. Tapi apa mereka
berdua mau menjadi pasangan kita? Lagipula ini kan Club Party. Apa harus
berpasang-pasangan seperti ini?”
“Tidak
juga sih. Hanya saja aku tidak ingin mereka berdua akan memprotect Hyori
dariku. Jebal! Kau tau sendiri kan bagaimana mereka bertiga.” Jiyong memelas.
“Ahh
kalian. Kemarin Seungri sekarang kau Jiyong. Kenapa kalian berdua jadi berubah
mellow seperti ini sih. Gara-gara cewek pula.” Daesung mengeleng-gelengkan
kepalanya.
Seungri
terkekeh mencipratkan sedikit cat air kearah Daesung, “bagaimana denganmu? Kau
sendiri kesenangan kan bisa jalan dengan Minzy?”
“hehehe..
lalu apa kau tidak cemburu dengan Seunghyun?”
Seungri
melirik Seunghyun yang sedang memandangi Bom melukis. Merasa diperhatikan,
Seunghyun menatap Seungri.
“Sepertinya
Seunghyun tidak akan tertarik pada Chaerin. Karena ada yang lebih membuatnya
tertarik ketimbang
Chaerin. Jadi aku tak perlu khawatir.” Ledek Seungri yang
disambut kejaran dari seunghyun. Jiyong dan yang lain hanya menatap mereka
berdua bingung dan Bom meneruskan melukisnya dengan pipi yang bersemu merah
karena ledekan Seungri tadi dan menyadari satu hal, bahwa ternyata Jiyong
memang benar-benar menyukai Hyori. Bom pun menghela napas lega.
Jiyong POV
Aku
kembali kekelas dan mendapati Hyori yang sedang yaaaaaaaaa belajar. Ahh… dia
itu apa tidak bosan belajar tiap hari. Aku berjalan kearahnya.. ketempat
dudukku maksudnya. Aku duduk disebelahnya tetapi matanya tetap tidak lepas dari
buku. Aku curiga, sepertinya saingan terberatku bukan hanya Seungri.
Aku
menopang kepalaku dengan tanganku dimeja untuk menatap wajahnya yang tertutup
sebagian oleh rambutnya. Dia tampak tidak begitu kaget saat mengetahui aku
bersikap seperti itu.
“Ada
apa?” tanyanya dengan wajah lelah.
Aku
membetulkan posisiku bersender pada belakang kursi.
“Haaah.
Sudahlah jangan belajar lagi! lihat wajahmu itu… aigoo.. kau tidak takut ada
lingkaran hitam dibawah matamu seperti mata Seungri?” kataku.
Aku
dan terdiam cukup lama, sampai akhirnya, “Apa teman-temanmu mau diajak ke pesta
Seungri?”
Di
menggeleng… sedih.
“Lalu
kau?”
Hyori
terdiam.
“Aku
tau sebenernya kau mau Hyori. Apa yang membuatmu ragu hah? Teman-temanmu? Kalau
tidak ada mereka pun aku yang akan menjagamu,” Tebakku seakan tau kalau masalah
terbesar yang dipikirkan Hyori bukanlah ikut atau tidak teman-temannya itu.
“Bagaimana
kau bisa menjagaku kalau masalahku itu adalah kau Jiyong.”
“Wae?
Apa kau masih belum percaya denganku?”
“Belum.”
Katanya sekenanya.
“Ahhh
aku mengerti. Pasti kau mengira pesta ini adalah pesta dimana banyak minuman,
asap rokok, musik yang kencang dan pesta layaknya seorang brandalan jalanan,
iya kan?”
Ia
hanya menatapku dan dapat kulihat dari matanya kalau dia mengiyakan
penjelasanku.
“HAHAHAHAHA.
Kau benarkah berpikir seperti itu? Padahal aku hanya asal tebak. Hahaha
ternyata pikiranmu sangat…. Sangat…”
Aku
menghentikan tawaku saat melihat mukanya mulai masam. Dia kembali menulis lagi.
“Aku
akan menjagamu. Aku janji. Pesta ini memang club party, tapi tidak seperti yang
kau pikirkan.” Bisikku karena kulihat guru sudah memasuki kelas kami.
Hyori
hanya tersenyum. Dia tersenyum. :D
Saat
istirahat aku berniat kekelas Chaerin untuk membicarakan masalah ini padanya.
Tapi kuurungkan saat melihat Hyori yang berjalan kearah kelas Seungri. Aku
sengaja mengikutinya. Ada apa Ia tiba-tiba ke kelas Seungri.
Saat
di kelas Seungri, kulihat ia menghampiri seorang gadis yang kata Seungri
terkenal dengan sebutan ice princess. Aku memperhatikan mereka berdua didepan
pintu kelas dan saat Hyori menuju pintu dengan membawa beberapa buku yang ia
pinjam pada cewek di dalam tadi. Mungkin ia terlalu berkonsentrasi melihat
bukunya sampai hampir saja menabrakku.
“Omo”
katanya kaget.
“Sedang
apa kau disini?”
Di
mengangkat buku yang dipegangnya sebagai jawaban atas pertanyaankku tadi.
“Dan
juga membicarakan untuk nanti malam. Aku mengajak Bom untuk menemaniku.
Lagipula dia kan teman sekelas Seungri, pasti dia juga diundang oleh Seungri.”
Dia tersenyum lalu pergi.
Dalam
hati aku bersorak riang. Akhirnya dia mau juga datang ke pesta itu.
Haaaaaaaaahhh! Aku langsung mengambil handphone-ku dan mengirim pesan padanya.
‘Aku
antar kau pulang ya nanti. Sekalian aku
ingin kau menemaniku membeli baju untuk nanti malam di pasar yang lusa kita
kunjungi. Oke?’
Beberapa
menit kemudian ia membalas, ‘YA! KAU KIRA AKU
PEMBANTUMU YANG AKAN SELALU MENEMANIMU KEMANAPUN KAU PERGI?’
Aku
tersenyum dan bergegas ke kelas untuk melanjutkan menggodanya lagi. kkkkk~
Hyori’s POV
Sesuai
pesan yang dikirimkan Jiyong, aku pun pulang dengannya. Sepanjang perjalanan
kami hanya terdiam dan tiba-tiba kurasakan tanganku di genggam olehnya. Aku
bingung kenapa aku tidak melakukan apapun dengan perlakuan Jiyong yang seperti
ini. Ada yang tidak beres dengan diriku. Haaaah! Yeoja Babo!
“Bagaimana
dengan teman-temanmu? Mian teman-temanku tidak bisa ikut, kau tau sendiri
bagaimana Seungri dengan Chaerin kan?” Kataku lesu.
“Memang
ada apa dengan Seungri dan Chaerin?” katanya menyebalkan.
Aku
mendengus kesal, tetapi aku tidak melepaskan pegangan tangannya. Sesampainya di
sana, Jiyong memarkir mobilnya dan kami pun berjalan-jalan sebentar mencari
toko yang pas. Mata Jiyong serius melihat keantara jejeran toko-toko dipinggir
jalan. Dan akhirnya dia berhenti dan mengjakku masuk ke sebuah distro yang
berhasil membuat wajahku bingung. Aku menarik tanganku yang masih digenggamnya.
“Ji,
apa kau tidak salah tempat?”
Dia
hanya tersenyum.
Aku
dan Jiyong sibuk menyocokkan baju untuknya. Haaah! Selera fashion dia itu
sangat ribet. Aku pikir mungkin ia ingin membeli beberapa baju dulu untuknya
baru kita akan mencari baju untuk ke pesta Seungri, tapi tiba-tiba Jiyong
menyuruhku mencoba memakai baju yang ia pilihkan. Tanpa berpikir panjang aku
memakainya dan kulihat Jiyong tersenyum senang mungkin karena baju ini bagus di
tubuhku.
“Aku
suka. Ayo bayar!”
“Eh
tunggu dulu! Katamu kita mau beli baju untuk pesta Seungri?” tanyaku bingung.
“Memang.
Ini.”
“Ini?”
“Sudah
kubilang kan tadi kalo tema pesta Seungri Club party, jadi kau tidak perlu
pakai dress ala princess yang sangat ribet itu. Aku lebih suka jika wanita
memakai baju yang simple namun manis.” Jawabnya polos.
Mendengar
kata ‘Club’ aku terdiam, seperti sudah tau yang aku pikirkan Jiyong langsung
menimpali, “pestanya engga bakal di diskotik atau semacamnya kok. Dirumah Seungri,
itu juga di outdoor. Jadi kau tidak perlu cemas chagi.”
Aku
meringis saat dia memanggilku chagi. Aku pun meninggalkannya berpura-pura kesal
dengan perlakuannya itu. Setelah Jiyong membayarnya, ia pun langsung menyusulku
yang sedari tadi menunggu diluar toko. Baru saja aku ingin mengeluarkan dompet,
ia mencegahku.
“Jangan.
Aku membelikan ini untukmu.” Katanya. Aku terkekeh, saatnya aku membalas
ledekannya tadi.
“Aku
tau kau akan membelikannya untukku. Aku hanya ingin mengambil permen karet di dompetku.
Wee!” mehrongku. Aku berjalan meninggalkannya yang hanya bengong dan tertawa
secara bersamaan di detik berikutnya.
“Kau
akan memberi kado apa untuk Seungri?” Tanyaku saat kami berjalan menuju
parkiran.
“Pilmil!
Masa aku harus memberi tahumu. Ini kan kadoku.” Katanya.
Aku
mencibir, “aku jadi ingin tahu sehebat apa kadomu nanti.”
“Kau
sendiri sudah menyiapkan hadiahmu?”
“Pilmil!
Masa aku harus memberi tahumu. Ini kan hadiahku. Wee!” ledekku kesal.
“Aigoo,
kau marah?” tanyanya sambil berjalan mendahuluiku dan menatap wajahku yang
sedang melihat kearah jalan.
“Menurutmu?”
jawabku singkat.
“kau
jelek kalau marah.” Katanya lagi sambil meraih tanganku dan menggandengnya.
“kalau
jelek kenapa kau menggandeng tanganku?” aku melepaskan tanganku dari genggamannya.
“karena
aku suka….”
“Tapi
aku tidak suka jika perkataanmu dengan apa yang kau lakukan padaku sangat
tidak…. Lupakan!” potongku langsung memasuki mobilnya yang sudah ada didepan
kami.
Dalam
perjalanan kami berdua tenggelam dalam diam. Dan saat sampai dirumahku, aku
langsung ingin turun tetapi tangannya menahanku.
“Kalimatmu
belum selesai.”
“Kukira
kau tidak akan peduli dengan apa yang kupikirkan.” Celetukku.
Tiba-tiba
saja dia mendorong tubuhku hingga aku terdesak di pojok pintu mobil. Ia
menopang tangan kanannya di pintu mobil dan tangan kirinya di bangku mobil. Aku
tidak berani menatap matanya karena sekarang ia sangat terlihat seram.
“Aku
suka jika kau jujur! J” dia tersenyum.
“Aku
hanya tidak suka jika kata-katamu yang sangat tidak enak didengar itu tidak
sejalan dengan kelakuanmu yang sangat….” Kataku hati-hati.
Cup!
Kurasakan
bibirnya yang dingin menempel didahiku. Aku ingin mengelak jika saja dia tidak
ada dia didepanku dan tangannya mengepung disamping kanan dan kiriku.
“….Berbeda
dan bisa dibilang terlalu baik padamu. Aku juga tidak tahu kenapa Hyori, anggap
saja kau ini special untukku oke? Sudah sana jam 8 aku jemput ya.” katanya
melanjutkan perkataanku tadi.
Dia
menarik tubuhku yang masih mematung. Dan membukakan pintu mobil untukku. Aku
berjalan kedalam rumah dengan masih membisu.
JiYong POV
Malam
ini aku menjemput Hyori sesuai janjiku, jam 8.
Ting
tong!
Hyori
menyambutku didepan pintu dengan menampilkan gaya aegyonya untuk memamerkan
dress yang kupilihkan untuknya. So cute ! tidak kalah keren aku juga memakai jaket
kulit yang kupadukan dengan segala accesoris seperti kalung unik berbentuk
kepangan yang ku temukan saat berbelanja kemarin bersama Hyori.
Ketika
Hyori sudah siap. Aku dan dia pun langsung berangkat menuju rumah Seungri.
Seunghyun POV
“Gadis
itu sejak acara ini dimulai ia hanya terdiam disana. Benar-benar Ice Princess.”
Aku
menghampirinya di tepi kolam renang yang dihiasi banyak lampu taman disana.
Terlihat dia sedang duduk dengan buku ditangannya. Belajar? Di saat pesta dia
sempat-sempatnya belajar? Haaaaaah.
“Hai”
sapaku.
Hening.
Dia tidak menjawab sapaanku. Matanya terus tertuju kearah lilin-lilin yang ada
di kolam renang itu. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Ternyata
benar dia memang seorang ice princess…..
“Omo!”
teriaknya kaget sampai-sampai aku harus memegang kedua bahunya untuk
mengimbangi tubuhnya agar tidak terjatuh ke kolam.
Melihat
perlakuanku padanya, ia langsung melepaskan genggaman tanganku di bahunya dan
langsung pergi meninggalkanku. Ada apa dengannya? Memangnya aku monster sampai
harus memasang wajah takut seperti itu? Kulihat Ia berjalan kearah… aku
menyipitkan mata, Jiyong? Kenapa Ice princess menghampiri Jiyong? Tapi setelah
beberapa detik aku baru tau, ternya bukan Jiyong tetapi wanita disebelah Jiyong
yang dihampirinya dan yang tidak lain adalah Hyori. rupanya dia akrab dengan
Hyori?
“Hei
Jiyong!” Panggilku seraya berjalan kearahnya.
“Yo!”
Jiyong melambaikan tanganya padaku. Kulihat wajah ice princess yang juga
memperhatikanku.
“Hei
Hyori!” sapaku kepada Hyori.
“Hem
Halo oppa!” jawabnya agak segan.
“Dimana
sahabat perkasamu itu Hyo? Hahaha,” tanyaku mencoba mencairkan suasana.
“Mereka
bilang sudah janji ingin datang ke acara lain oppa.”
Aku
hanya bisa mengangguk-angguk sambil mencuri pandang kearah Bom.
Hyori POV
Semakin
malam semakin banyak tamu yang datang. Dan disinilah aku, disamping Jiyong yang
berniat memberikan kado sekaligus ucapan selamat pada seungri.
“saengil
cukha oppa!” kataku seraya memberikan kotak sedang yang sudah terbungkus rapi
dengan pita.
“Tengs
Hyo. Wahh apa ini? gomawo ya Hyo. Tambah lengket sama Jiyong ya! Hahaha”
“Aku
engga…sama Jiyong…”
“ohhh
makasih Ri. Tentu saja,;) aku kan sudah menempelkan magnet cinta ditubuhnya.
Jadi dia tidak akan bisa
kemana-mana lagi, hahaha. Cukhae ya Bro ini dariku!” seru
Jiyong sambil merangkul pundakku.
Dengan
cepat aku melepaskan rangkulannya. Walaupun aku tahu Seungri itu ada hubungan
dengan Chaerin tapi aku tetap tidak mau kalau pandangan dia terhadapku jadi
berubah gara-gara si tengil yang berdiri di samping ku ini.
“Seungri-ya
sebenarnya aku dan Jiyong itu tidak seperti yang kau pikirkan. Araseo?!”
“Lebih
tepatnya sebentar lagi akan menjadi seperti yang kau pikirkan panda! Hahaha”
balas Jiyong santai.
“Aisshh!
Terserah pa-da-mu kwon jiyong-ssi!”
Aku
sudah tidak tahan lagi berdebat masalah seperti ini dengannya. Lebih baik aku
pergi mencari udara. Berada lama di dekatnya aku jadi memiliki penyakit baru.
Suhu di sekelilingku akan menjadi panas, dan perutku sakit. aku juga tidak tau
kenapa jadi seperti itu.
Saat
aku beranjak pergi ada gejolak perasaanku yang ingin Jiyong mengejarku. Tapi
kenyataannya ia malah melanjutkan obrolannya dengan Seungri. Arrrggh! Kenapa
denganku? Jinja?! Kenapa aku terus mengharapkannya.
Author POV
Hyori
berjalan menuju kearah Bom. tetapi tidak disangka dari kejauhan dia bisa
melihat kalau Bom sepertinya sedang asik mengobrol dengan TOP. Apakah bisa
secepat itu mereka berdua akrab? Apalagi Bom kan seorang Ice Princess. Ahh
tidak heran. Bom kan sedang berhadan dengan salah satu dari genk namja-namja
genit ini.
Hyori
pun berbalik arah untuk mengambil sedikit makanan dan soft drink. Dan tiba-tiba
ia bertabrakan dengan seorang wanita cantik berparas Jepang dengan sedikit
sentuhan Belanda.
“Jeseonghamnida!”
seru Hyori sambil beberapa kali menundukkan badannya hingga 90 derajat.
“Hai’
ne no problem” kata cewek itu dengan aksen berbicara Jepang sekaligus Korea dan
Inggris yang terdengar
aneh.
Setelah
membersihkan diri mereka masing-masing, gadis itu melihat sekelilingnya dan
berhenti pada satu titik lalu tersenyum.
“Jiyong
san!!!”
Deg!
Hyori
berpikir apa ia tidak salah dengar. Ia melihat kearah pandangan cewek tersebut
dan ternyata benar. Cewek Jepang itu memanggil Jiyong.
“Kiko………..”
Terlihat Jiyong sangat kaget dengan
kedatangan wanita Jepang yang cantik itu.
To Be Continued.^^
gimana?? maaf lama nge post-nya abis naga sibuk nihhh hahahaha *sok sibuk
plisss comment yyaaaaaa :*