Senin, 15 Juli 2013

WE GOT MARRIED??? [PROLOG]


Pagi hari di kota London begitu menyejukkan hati, Apalagi ini awal musim semi. Hmm… harum bunga bermekaran, rumput yang baru tumbuh dan burung yang bernyanyi dengan indahnya. Tapi sedetik kemudian musim semi ini menjadi badai torpedo terdahsyat untukku ketika ayah dan ibuku mengatakan keinginan mereka. Dua hari dari sekarang ayahku dan kami sekeluarga akan pindah ke Seoul, Korea Selatan. Yah maklumlah aku adalah anak tunggal dari keluarga Diplomat. Jadi, sudah menjadi nasibku untuk menjadi no maden. Tetapi ini Seoul, kota yang bahkan tidak pernah terpikir olehku akan ku singgahi. Kota asing yang bahkan tidak pernah ku lirik dalam globe di sekolahku.

Disinilah aku, di dalam sebuah pesawat menuju Bandara Internasional Seoul, Korea Selatan. Huh…. Dalam nafas beratku aku berpikir, kenapa harus kota ini yang harus ayah pilih untuk dinas. Ya, aku tau kalau sebenarnya aku telah membohongi diri sendiri untuk melupakan identitasku. Aku sebenarnya berkewarganegaraan Korea Selatan karena ayahku adalah asli Korea. Ayah kemudian mendapat dinas di London, Inggris dan menikahi ibuku yang asli Inggris-Turki. Jadi bisa dibayangkan betapa ramainya paras wajahku. Ciri khas wajah orang Korea, Inggris dan Arab bercampur semua di wajahku. Ooops… aku lupa memperkenalkan diri.

Hai, namaku Park Khayra Mc.Queen. Anek kan? Namaku diambil dari gabungan marga ayahku yang bernama Park Shin Woo dan marga ibuku yang jadul yaitu Mc.Queen. jadi, jangan coba-coba memanggilku yang aneh-aneh karena aku biasa dipanggil Khayra atau Key. Aku dilahirkan dan dibesarkan di London dan pernah tinggal di rumah nenekku di Spanyol selama 3 tahun karena kesibukan orangtuaku. Jadi kurang lebih aku menguasai 3 bahasa yaitu Inggris, Spanyol dan sedikit Arab. Tapi anehnya aku sama sekali tidak menguasai bahasa Korea atau Hangeul walaupun ayahku sudah mengajarkanku dengan serius. Aku pikir tidak penting aku bisa bahasa Korea, toh aku tidak akan kesana dan ternyata pikiranku salah.

Ayah pindah dinas saat setelah aku lulus dari SMAku tercinta di London, bayangkan betapa sedihnya aku. Dan ini membuatku aneh, karena sepertinya ayahku sudah mempersiapkan kepindahan kami ke Seoul dengan sangat baik. Seperti mempersiapkan kampus yang terbaik untukku, rumah dinas yang bagus dan untuk menyoggokku, dia membelikanku sebuah mobil Sport mini yang aku idam-idamkan, awesome. Aku adalah orang yang sangat cuek, bisa dibilang jauh dari feminin. Walaupun teman-temanku berkata, aku cukup cantik untuk rata-rata orang Asia. Mungkin karena aku berdarah campuran, tinggiku sudah mencapai 168 cm dan beratku ideal. Kulit putih khas Asia tanpa bintik hitam yang mengganggu, rambut hitam lebat yang terurai panjang sebahu dengan poni depan dan untungnya aku tidak memiliki mata sipit seperti ayahku karena aku bermata bulat coklat seperti ibuku. Dan aksen hidungku berbeda dari ibu dan ayahku karena aku memiliki hidung arab milik nenekku yang asli Turki. Kalian bisa bayangkan bukan betapa ramainya wajahku ini. Yupz… inilah aku. Perpaduan dari barat dan timur yang akan memulai petualangan ditanah leluhur yang tidak pernah ku kenal…Seoul.

~~~

“Lapor! 5 orang dari Deputy di Busan tewas, mayat mereka berada di pinggir sungai Nakdong. Hasil pemeriksaan tidak memberikan jejak si pelaku pembunuhan. Kalau terus seperti ini…….”

“Mereka sudah berani mengancam kita. Kupikir sekarang giliran kita juga mengancam mereka.” Kata seseorang di balik kursi tinggi hitam yang sering di duduki oleh Bos-bos perusahaan pada umumnya. Tetapi yang ini lain, seorang pria muda yang seharusnya menikmati masa kuliahnya di sebuah Fakultas Kedokteran Universitas of Seoul kini juga harus memimpin sebuah Departemen Penyelidikan yang sebelumnya di ketuai oleh perwira polisi berpangkat tinggi dan juga mantan dari anggota Federal Bureau of Investigation di Amerika Serikat yang adalah ayahnya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar